Kulihat air hujan yang berderai
Dan rembulanpun tertutup awan
di celah hujan berdesir angin
menepis sepi di malam yang dingin
Begitulah kisahku dalam hidupku
Bagaikan hujan dimalam sepi
Tiada yg sudi menemani
Selain hanya caci dan maki
Aku terlepas tanpa pemandu
Tak tentu arah, tak tahu yang kutuju
Berkali terlantun nyanyian sendu
Merangkak, mencari hidup baru
Lalu terbersit cahaya putih
Memelukku bagaikan kekasih
Yang kurasakan begitu indah
Amat sejuk, ‘ku hanya bisa mendesah
Tak terangan kau mempesona
Noda setitik nila pun tiada
Nyaris kusangka kau bidadari
Yang hadir ‘tuk menerbitkan mentari
Mungkin aneh kiranya yang kurasa
Namun aku tahu nyata adanya
Jika benar hatiku t’lah tergoda
Gadis anggun yang belum kukenal lama
Mungkin wajar kiranya kalau kau ragu
Namun kau tahu aku tak hanya merayu
Jika memang engkau yang kurindu
Di saat sendiri, di saat sepi
Kaupun tahu akan isi hatiku
Yang sejak lama ku pendam selalu
Kumohon jangan kau berkata
Sesuatu yang bisa memupus semua harapku
Mungkin bukan ini yang kau tahu
Hanya sahabat yang kau harap dariku
Namun ku kau tahu
Kasih sayang darimu selalu kutunggu
25 February 2008
Temani aku
Subscribe to:
Posts (Atom)